Bagaimana cara menghindari diskriminasi pada Iklan lowongan kerja?

Bagaimana cara menghindari diskriminasi pada Iklan lowongan kerja?

Peran utama dari iklan lowongan kerja adalah untuk membagikan lowongan kerja dan menarik perhatian para pencari kerja. Merancang sebuah iklan lowongan kerja yang baik adalah suatu keharusan.

Karena syarat kerja sudah dikemukakan di awal, iklan lowongan kerja yang efektif dapat menghemat waktu dan dana bagi perusahaan. Iklan kerja yang baik akan menampilkan keunikan perusahaan di pasar kerja yang kompetitif. Calon pekerja yang berkualitas lah yang nantinya akan memilih, dan mereka tentu saja akan memprioritaskan bekerja di perusahaan yang memperlihatkan nilai perusahaan yang baik. Bahkan, iklan lowongan kerja adalah cara terbaik untuk menunjukkan nilai dan budaya perusahaan Anda.

Meskipun perusahaan-perusahaan besar menjenamakan komitmennya pada tanggung jawab sosial perusahaan dan kebijakan anti diskriminasi; kenyataannya berbanding terbalik jika dilihat dari iklan lowongan pekerjaan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan hal-hal apa saja yang membuat iklan lowongan kerja bersifat diskriminatif serta kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk menghindari diskriminasi saat beriklan.

Iklan lowongan kerja yang diskriminatif itu seperti apa?

Iklan lowongan kerja yang diskriminatif adalah iklan yang secara terang-terangan atau secara tersirat tidak menerima kandidat karena umur, gender, ras, suku, keterbatasan fisik, atau agama.

Berikut adalah beberapa contoh iklan lowongan kerja yang diskriminatif:

Hati-hati terhadap bias implisit

Sering kali penulis draf iklan lowongan kerja tidak sengaja melakukan tindak diskriminasi terhadap para kandidat. Diskriminasi ini mungkin saja hasil dari “bias implisit”.

Bias implisit adalah perilaku yang menciptakan kecenderungan atau ketidaksukaan terhadap seseorang atau kelompok orang, misalnya bias gender, ageisme, bias terhadap penampilan, dll.

Contoh dari bias implisit adalah di saat seorang hiring manager memprioritaskan pelamar yang satu sekolah dengannya sehingga menutup kesempatan untuk kandidat lain lulusan sekolah berbeda yang sama bagusnya.

Maka dari itu, beberapa orang secara tidak sadar sudah melakukan diskriminasi terhadap orang lain karena ketidaksadaran mereka terhadap bias implisit. Pelajari lebih lanjut mengenai bias Anda adalah salah satu cara untuk mengurangi diskriminasi

Berikut adalah kiat-kiat praktis dalam menghadapi bias implisit: 

  • Gunakan wawancara terstruktur dan pertanyaan yang distandaridisasi dan berdasarkan keterampilan.
  • Berikan waktu untuk pelamar membagikan ceritanya saat wawancara berlangsung: jangan terlalu cepat menilai.
  • Kaji ulang para pelamar bersama dengan tim hiring.

Lakukan blind screening terhadap para pelamar yang mengecualikan aspek-aspek mengenai gender, misalnya nama dan ketertarikan.

Selain berfokus pada kejelasan di iklan lowongan kerja, perusahaan juga harus memperhatikan kata-kata diskriminatif pada deskripsi kerja. Berikut adalah kumpulan pedoman yang dapat Anda gunakan untuk menghindari diskriminasi pada iklan lowongan kerja.

Cara menghindari diskriminasi saat memposting lowongan pekerjaan

1. Diskriminasi umur – hindari penggunaan umur atau istilah lain seperti “muda” atau “dewasa” di bagian persyaratan Anda. Ketimbang menanyakan berapa umur kandidat, lebih baik tanyakan berapa tahun pengalaman kandidat.

3-id.png 96.92 KB

2. Diskriminasi gender – jangan gunakan preferensi gender, kecuali posisi yang diiklankan memang dikhususkan untuk gender tertentu misalnya saat aktor pria dibutuhkan untuk memerankan karakter seorang paman. Posisi yang diiklankan tidak boleh spesifik ke gender tertentu, contohnya hanya menampilkan pramugari namun tidak pramugara.

4-id.png 88.17 KB

3. Diskriminasi ras dan budaya – jangan membawa-bawa ras dan budaya ke dalam syarat kerja. Namun jika memang diperlukan, berikan alasan yang jelas kepada pelamar.

5-id.png 92.37 KB

4. Diskriminasi terhadap keterbatasan fisik – jangan menulis keterbatasan fisik apapun kecuali jika memang diperlukannya aktivitas fisik; pastikan Anda menulis alasannya.

6-id.png 68.12 KB

5. Diskriminasi keagamaan – jangan melibatkan agama di persyaratan kerja kecuali posisi tertentu dibutuhkan untuk keperluan religius. Misalnya, guru agama Kristen untuk sekolah Kristen.

7-id.png 94 KB

Semoga kiat-kiat tersebut dapat membantu Anda untuk menulis iklan lowongan kerja yang tidak diskriminatif. Sangat disarankan untuk memeriksa ulang iklan yang sudah ditulis bersamaan dengan tim hiring sebelum mulai posting.

Iklan lowongan kerja yang non-diskriminatif akan menarik perhatian kandidat yang tepat dan memperlihatkan ke masyarakat bahwa perusahaan Anda bertanggung jawab dan menjunjung tinggi keadilan.